Merdeka: Tahi Bonar Simatupang sampaikan Tona-Pasingot budaya batak di HUT RI ke 74
Ruanghutani.Kaltim, 27 Agustus 2019 – Masih dalam suasana Kemerdekaan, Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan HUT RI selalu dimaknai dengan berbagai kegiatan oleh masyarakat di Indonesia, tak terkecuali dengan Perantau batak di Kalimantan Timur. Oleh Fitriyani Sinaga
Sekelompok persatuan keluarga batak muslim Samarinda, yang mengatasnamakan perkumpulannya “ Parluhutan Dongan Sahuta” dan Naposo Nauli Bulung bersama-sama memaknai perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Dengan Seragam cerah yang dominan Merah Putih, Semarak 17 Agustus, Sukses dilaksanakan.
Agenda ini dilaksanakan tanggal 18 Agustus 2019 dengan tema “Pagomoskhon Silaturahmi, Mora, Kahanggi, Anak, Boru, dohot Dongan Sahuta”. Acara dilaksanakan di Taman tanah merah lempake Samarinda. Dalam acara tersebut dimulai sejak pagi pukul 09.00- 16.00 WITA.
Acara ini digelar sekaligus Silaturahmi setelah idul Adha beberapa hari sebelumnya, makan bersama, Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke – 74.
Dimulai dengan sambutan Ketua Parluhutan Dongan Sahuta, Tahi Bonar Simatupang, dengan menyampaikan petuah tona- tona pasingot tentang menjaga nilai nilai keluhuran budaya batak yang harus tetap ditanamkan dalam diri dimana pun berada.
Berdasarkan pantauan panitia (Naga), pada sabtu (18/8/2019), Salah satu Hutan masyarakat di tanah merah, lempake Samarinda merupakan tempat acara digelar, seragam pakaian kaos yang menyala merah dan putih menghiasi agenda tersebut.
Tampak peserta menyanyikan lagu Indonesia raya. Setelah itu, dengan suasana yang sejuk dominasi pohon endemik borneo yaitu dari family Dipterokarpaceae, tampak Nurzannah Sari Nasution dan Fitriyeni Harahap dengan lincah memandu peserta anggota Parluhutan Dongan Sahuta untuk senam sehat merdeka.
Terlihat Spanduk tempat dilaksanakannya acara Parluhutan Dongan Sahuta. Di bawah pohon meranti ( Shorea sp ), ibu-ibu yang sedang menonton pertandingan, tampilan hiburan tarian dalam kreasi lomba antar Pasangan Suami-istri (lomba joget impian) dan nyanyian bagi para Naposo Nauli bulung dikumandangkan saat acara berlangsung.
Sementara di sebelahnya panitia dengan terampil menyiapkan lapangan untuk lomba makan kerupuk, lomba lari kelereng, lomba estafet karet, lomba tarik tambang, lomba masukin paku dalam botol,. Lokasi Hutan masyarakat tersebut cukup luas, berada di seberang antara lapangan golf tanah merah dan lamin taman.
Untuk lebih menguatkan suasana adat Batak, lantunan musik batak pun di kumandangkan ditanah Kalimantan tersebut. Anak-anak kecil bersorak sorai menyemangati ayah dan ibunya yang turut mengikuti lomba.
Keluarga Pasaribu, Pemenang
Keluarga Pasaribu dan Nurzannah Sari Nasution beserta anak menjadi pemenang terbanyak dalam tiap perlombaan yang dilaksanakan. Hampir semua jenis lomba dimenangkan oleh keluarga ini. tidak kalah juga keluarga ter-romantis oleh Bapak Kimron Nainggolan dengan istri dan Putrinya yang cantik turut hadir, datang langsung dari Bontang.
Turut juga dimeriahkan oleh Ibu Syamriah Yaser beserta suami dan keluarga, serta Oppung Iccan Nasution beserta keluarga.
Tak hanya itu, kemeriahan berlanjut dengan adanya doorprise yang dibagikan, Keceriaan memuncak tatkala semuanya kebagian hadiah yang telah disiapkan oleh panitia. Gelak tawa pun pecah ketika adu unjuk pemenang dalam pembagian hadiah.
Tepat pukul 14.00. WITA, cuaca mendung dan dengan suasana hujan rintik, acara tetap berjalan hingga makan bersama dan ramah tamah sesama keluarga batak samarinda.
Setelah semuanya selesai, acarapun ditutup dengan doa oleh bapak Siregar. Semua peserta kembali ke rumah-masing dengan selamat terhitung reales kegiatan ini diterbitkan, penulis mengucapkan terimakasih (Fitriyani Sinaga)
Horas !!
Komentar
Posting Komentar