Tak Bergantung PADA melainkan Bekerja Sama dengan SIAPAPUN

Copyrigh Nagadragn
Kunjungan Kophi Kaltim Ke Sesukamu (Sekolah Sungai karangMumus)

Salah satu prinsip yang dihayati oleh GMSS SKM adalah berbuat sesuai dengan kemampuan. Dengan memakai landasan ini maka selalu ada yang bisa dilakukan untuk menjaga dan merawat
sungai.

Ada banyak rencana besar yang mungkin perlu ini dan itu, namun jika itu tak bisa dipenuhi maka tidak akan menghambat untuk tetap melakukan sesuatu.


Harus diakui ada mimpi besar yang dipunyai oleh GMSS SKM dan tidak akan terwujud tanpa dukungan dari pihak lain.


Tidak mungkin misalnya GMSS SKM bisa menanami pinggiran sungai tanpa dukungan pihak lain karena dibutuhkan sumberdaya yang besar dan bibit pohon ribuan jumlahnya. Namun sekali lagi jika sampai sekarang dukungan itu belum ada, bukan berarti GMSS SKM akan berpangku tangan dan tidak menanam.

Genbi IAIAN samarinda Ke Sekolah Sungai Karang Mumus

Karena sungai adalah milik bersama maka GMSS SKM terbuka untuk bekerja sama dengan siapapun dalam menjaga dan merawat sungai.


Walau bersifat non partisan GMSS SKM misalnya tidak menutup diri seandainya ada partai politik yang ingin berkegiatan bersama. Meski bersikap kritis terhadap para pengambil kebijakan dan paradigma pembangunan sungai tidak berarti GMSS SKM menutup pintu terhadap pemerintah dan organisasi kepemerintahan yang ingin berkegiatan bersama.

Jadi kepada siapapun yang mempunyai kepedulian yang sama tentu saja GMSS SKM akan membuka pintu selebar-lebar, akan mengerahkan sumberdaya yang dipunyai karena apa yang ada di dalam GMSS SKM semua ditujukan untuk merawat dan menjaga sungai.


Dan dengan usaha mandiri serta dukungan dari pihak lain saat ini GMSS SKM telah mempunyai alat dan armada pungut. Yang dimaksud dengan alat adalah perangkat bantu untuk memungut
sampah seperti garuk, serok, sepatu boot, life vest, gerobak dorong, gerobak tarik dan lain sebagainya.
Copyright bagadragn
Anggota Gmss-skm sedang melakukan Susur su

Sementara armada pungut adalah perahu dan mesin. Kini GMSS SKM mempunyai 9 perahu ketinting dan 7 mesin.  Dengan semua yang ada, GMSS SKM berusaha memaksimalkan
untuk melaksanakan kegiatan :


  1.  Memungut sampah.
  2.  Susur sungai.
  3.  Pengembangan wisata.
  4.  Pembangunan Sekolah Sungai Karang Mumus (Sesukamu)
  5.  Pengembangan bibit spesies lokal.
  6.  Pengelolaan Pangkalan Pungut dan RTH 
  7.  Pengembangan pusat restorasi sungai


Prinsip terbuka terhadap siapapun tidak berarti GMSS SKM menajadi gampangan. Siapapun yang ingin berkegiatan dengan GMSS SKM akan dinilai dahulu apakah berkesesuaian dengan prinsip dan keyakinan yang selama ini dihayati. Jika tidak maka rencana atau agenda dari pihak lain akan ditolak.

Dan bukan sekali dua kali GMSS SKM mempersilahkan pihak lain untuk tetap berkegiatan di sungai namun tidak dalam wilayah dan bersama GMSS SKM.

“Muara dari semua yang kita lakukan
adalah untuk mengembalikan apa yang
menjadi milik sungai kepada sungai”



Oleh Fitriyani Sinaga

Komentar

TERPOPULER

Isolasi Lignin Pulp Soda dan Sulfat (Kraft)

Teknis Mesin Pancang Dalam Pemanenan HUTAN

Sejarah Sylva Indonesia: Rimbawan, yuk berjuang kolektif!

Masyarakat Adat vs RUU Pertanahan, Sebuah Refleksi Hari Tani, Utopis Kelestarian Hutan?

Kehutanan Berduka,Wafatnya Prof.Dr.Ir.H.R.Sambas Wirakusumah MSc.

Rimba 2019: Mahasiswa Berprestasi, Tanamkan Kode Etik Rimbawan

Karhutla di Kaltim: Surga Angrek Hitam Cagar Alam Kresik Luway Hangus

Symposium dan Konferensi Nasional Sylva Indonesia Jogjakarta

UPAYA REHABILITAS LAHAN KRITIS

Informasi data berita tentang fakta,edukasi dan analisis tentang kehutanan, pertanian, pendidikan budaya sosial dan lingkungan hidup. Ragam berita konservasi dan sains lingkungan. @ Seorang pembelajar yang menyenangi membaca dan menulis Jurnal ilmiah. Acap kali juga ngopi dengan penjaga toilet, satpam dan tukang parkir di pinggiran jalan . Kadang mendaki gunung dan memancing ikan dilaut. Masa kecilku Sering nongkrong di sawah bersama petani dan mengembala kerbau di Ladang. @nagadragn