Memilih Jalan Sunyi: Terus Restorasi Ekosistem

Memilih September 2015 sebagai tonggak  perjalanannya Gmss-Skm  dan mengesahkan secara resmi pada tahun 2017 sebagai organisasi memulai perjalanan sunyinya. Selama hampir dua tahun ini ada banyak yang datang dan pergi. Oleh Fitriyani Sinaga
Copyright iyau tupang
Naga( UNMUL) &  Nico Lubis(POLTEK Samarinda)
 Pemasangan Site Penanaman Kerjasama
Gmss-Skm dan Planet Urgence
Perjalanan GMSS SKM adalah jalan sunyi, sebab GMSS SKM tak memilih seminar, lokakarya atau workshop untuk membicarakan permasalahan SKM. GMSS SKM lebih memilih bekerja, berinteraksi dengan sungai dan kemudian merefleksikan temuan-temuannya. Temuan-temuan ini kemudian menjadi basis untuk membangun rencana ke depan.


Ada banyak rencana bahkan impian besar. Namun mimpi besar itu akan selalu dimulai untuk diwujudkan lewat langkah kecil, yang paling memungkinkan untuk dikerjakan dengan kemampuan sendiri.

Beruntung dalam segala keterbatasannya ada banyak sosok yang hadir memberi dukungan sehingga GMSS SKM saat ini mempunyai sumber daya dalam rupa sarana dan prasarana yang memungkinkan untuk memulai rencana restorasi SKM.

GMSS SKM saat ini mempunyai sebuah tim kecil dengan komitment yang kuat, kerelawanan yang tinggi dan keahlian teknis dalam berbagai hal meliputi :
  1. Pemulihan lingkungan/Restorasi Ekosistem
  2. Eco hidrolika
  3. Eco building 
  4. Komunikasi, Informasi dan Edukasi
  5. Income generating
  6. Manajemen sampah
  7. Pertanian dan Perkebunan kontekstual
  8. AMDAL

Dan dengan sumberdaya yang ada ini, GMSS SKM mulai bekerja secara mandiri untuk memulai restorasi SKM.
RTH Abdul Mhotalib


Saat ini GMSS SKM mengelola kawasan RTH di Jalan Abdul Muthalib yang difungsikan sebagai posko Utama dan Pangkalan Pungut serta kelak akan dikembangkan menjadi “Karang Mumus Education Centre”. Ijin pengelolaa kawasan ini telah diproses oleh dinas terkait.

Selanjutnya GMSS SKM juga tengah membangun”Learning Centre” di Muang Ilir yang lazim disebut sebagai SeSuKaMu atau Sekolah Sungai Karang Mumus.


Disini akan difungsikan sebagai pusat belajar,
laboratorium sungai dan air hujan, pusat pembibitan spesies lokal dan posko untuk restorasi sungai.


Jika SeSuKaMu telah selesai dibangun maka selanjutnya GMSS SKM akan mengembangkan kawasan Hutan Lindung SKM di Tepian Lempake.  Tentu saja GMSS SKM membuka diri untuk bekerja sama dengan siapapun yang mempunyai visi dan misi yang sama untuk merestorasi SKM.

Meski sejauh ini dalam refleksi GMSS SKM nampaknya “Kita hanya bisa melestarikan dan menyelamatkan yang tersisa”.

Aksi bersih sungai 2015

Dan sekali lagi GMSS SKM tidak mencari dan memburu follower melainkan memburu dan mencari aktor-aktor baru yang inovatif, kreatif, mandiri, independen dan proaktif untuk bekerja bersama-sama dalam jalan sunyi dengan tujuan mengembalikan ekosistem sungai, sungai yang terawat dan terjaga, dan mengembalikan ruang sungai kepada sungai sebagai bentuk tanggungjawab kita untuk menjaga keutuhan ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa.

Komentar

TERPOPULER

Isolasi Lignin Pulp Soda dan Sulfat (Kraft)

Teknis Mesin Pancang Dalam Pemanenan HUTAN

Sejarah Sylva Indonesia: Rimbawan, yuk berjuang kolektif!

Masyarakat Adat vs RUU Pertanahan, Sebuah Refleksi Hari Tani, Utopis Kelestarian Hutan?

Kehutanan Berduka,Wafatnya Prof.Dr.Ir.H.R.Sambas Wirakusumah MSc.

Rimba 2019: Mahasiswa Berprestasi, Tanamkan Kode Etik Rimbawan

Karhutla di Kaltim: Surga Angrek Hitam Cagar Alam Kresik Luway Hangus

Symposium dan Konferensi Nasional Sylva Indonesia Jogjakarta

UPAYA REHABILITAS LAHAN KRITIS

Informasi data berita tentang fakta,edukasi dan analisis tentang kehutanan, pertanian, pendidikan budaya sosial dan lingkungan hidup. Ragam berita konservasi dan sains lingkungan. @ Seorang pembelajar yang menyenangi membaca dan menulis Jurnal ilmiah. Acap kali juga ngopi dengan penjaga toilet, satpam dan tukang parkir di pinggiran jalan . Kadang mendaki gunung dan memancing ikan dilaut. Masa kecilku Sering nongkrong di sawah bersama petani dan mengembala kerbau di Ladang. @nagadragn