Upayakan Daya Tampung Sungai KarangMumus, Waspada Hulu Sejak Dini.





Rilisan dan bagian dari liputan beberapa media nasional dan lokal
Bisa cek berita Tribun Kaltim, Antara News, KP dll


"Narasi sungai sebagai Jalur hijau Pemerintah memang kita dukung, tapi kita juga harus jeli melihat sisi hulu sungainya agar paham daya tampung sungai karangmumus ini sampai dimana, jangan sampai pemerintah uruk uruk terus, tp lupa bahwa untuk memperlambat laju air dan lupa bahwa kita harus menumbuh kembangkan Samarinda kota ramah air dengan menanam pohon dihulu dan hilir, gak melulu penurapan Betonisasi semen. kalau fokus uruk uruk terus, akan berpotensi membawa bencana lebih besar. Budidaya Aren dan Nangka pohon konservasi sungai sebagai alternatif pemaksimalan daya tampung sungai karangmumus di hulu. " (Fitriyani Sinaga, Gmss SkM)


3-4 Januari 2021, Mahasiswa Fakultas Teknik Untag Samarinda atas nama Tatas Jerry Setiaji, Randi Arnala, Syahrul Ismail, Adjie Setiawan, Wawan Hermawan dll yang di dampingi  oleh Anggota Gmss Skm Fitriyani Sinaga melakukan penanaman di Hulu sungai Karang Mumus.
Meski hujan dipagi hari, saat penanaman ternyata tak menyurutkan semangat juang Mahasiswa Teknik UNTAG.


Mahasiswa Teknik  yang mewakili Senat Untag Samarinda Kaltim tersebut termasuk rutin melakukan kegiatan  penanaman di Sungai karang Mumus sejaj 2019 lalu. Hingga Mahasiswa teknik Untag merasa mempunyai ikatan untuk terus merawat pohon yg ditanam sebagai bentuk pengabdian dan sumbangsi ekologi sebagai mahluk hidup lainnya dibantaran sungai karangmumus.
Bahkan beberapa program kerja kemahasiswaan fakultas Teknik Untag juga beraktivitas di Karangmumus yang melibatkan mahasiswa baru tiap angkatan sejak 2020 lalu.



Dalam Edaran walikota terkait Narasi Bantaran Sungai adalah jalur hijau lahan negara yang diindahkan dengan Penertiban 523 bangunan dengan luas 16.498,08 meter persegi dengan memakan anggaran Rp 6.570.072.815 segmen Pasar Segiri, termasuk rumah, kios dan berbagai usaha masyarakat kota samarinda selama juli 2020  lalu hingga pengerukan yang dilanjutkan tahun 2021 sempat membuat resah sejumlah masyarakat.


Sehingga ditahun 2021 ini, atas kunjungan dari Untag SMD ke Sekolah sungai Karang mumus selama 2 hari dan mendapatkan materi diskusi dari pengurus Gmss Skm diantaranya Iyau Tupang, Misman RsU dan Ahkyar Khay.
Hal ini dilakukan juga sebagai pengantar dengan akan dihelatnya kegiatan besar penanaman di sungai karangmumus dalam 2 minggu kedepan kembali.


 Dalam kunjungan Mahasiswa Fakultas Tenik Untag tersebut, Ada banyak materi diskusi yang telah disampaikan  Ahkyar, diantaranya  adalah tentang pentingnya anak muda kaltim saat ini mengembangkan produk produk dari hasil vegetasi Sungai, agar ekonomi masyarakat yang berada disekitar Sungai juga terbangun dan adanya pola kontiunitas dari penanaman pohon di bantaran.

Dalam diskusi tersebut Randi Arnala (Teknik Arsitektur) Untag juga sangat menyayangkan adanya pembabatan dan pengurukan ditengah waspada awal pandemi covid 19, yang berdasarkan informasi fitriyani Sinaga.  zona paling rindang Riparian Sungai Karangmumus diarea hilir jembatan Lempake Tepian, Gunung Lingai, Samarinda Utara yang sering kita sebut Kanopi Keinan  dari 34,7 Km aliran sungai,  dibabat tak tersisa pada 7 April 2020 lalu sempat membuat para Anggota Gmss Skm geram. Lantaran bahwa Zona tersebut adalah zona sisa vegetasi asuhan yang akan menjadi perolehan anakan asli vegetasi sungai karang Mumus.   Arlana sangat menyayangkan adanya teknik teknik pengurukan sungai yang membabat habis tanpa sisa dan tanpa adanya sosialiasi kepada warga masyarakat terlebih dahulu. 


Ditambahkan oleh Misman  juga menyarankan untuk Untag lebih rutin lagi hadir dalam pengembangan pengembangan untuk okuvasi lahan dengan penanaman zona riparian sungai. Mulau untuk mengetahui jenis jenis pohon asli yang mempunyai hubungan ekologis yang kuat dengan sungai karangmumus dan bermanfaat juga  masyarakat.



Sampah dan pandemi yang juga tak luput dari pembahasan, disampaikan oleh Iyau Tupang,  bahwa ternyata pandemi tak mengubah perilaku Warga samarinda membuang sampah ke sungai, tak ada perubahan Sampah disungai.,  Mahasiswa Untag disarankan agar tetap mengedukasi bahwa permasalahan sampah di Samarinda masih belum terlalu disorot jd masalah besar. Jadi, program program kecil berdampak bezar oleh mahasiswa bisa dilakukan lewat edukasi sesama mahasiswa dan masyarakat agar tidak membuang sampah ke Sungai. Sungai adalah milik bersama dan wajah Samarinda.


Selain mendapat materi Ekslusif didikan dr Gmss SKM, Mahasiswa Fakultas teknik Untag yang didampingi Fitriyani Sinaga ini juga  selama 2 hari melakukan 
1) Materi spesifik KarangMumus
2) Penanaman dan perawatan tumbuhan yg telah ditanam
2) Pembersihan sampah di daerah pangkalan pungut gmss (Jl. Abdul Muthalib) serta di sekitar lokasi penanaman pohon.


Adapun yang diharapkan oleh Mahasiswa Fakultas Teknik Untag Samarinda  adalah  " Pada dasarnya keinginan terbesar dari kami sendri ialah ingin menambah wawasan mengenai sistem ekologi di das skm, yg kemudian nantinya akan menghasilkan pemikiran2 yg sifatnya membangun infrastruktur khususnya di bidang perencanaan wilayah sungai yg dapat berpadu dengan sistem ekologis yg ada di daerah tersebut, Karna kedepan, kami yakin, kami khususnya mahasiwa teknik nantinya yg akan menjadi cikal bakal penerus dari bpk/ibu yg bergulat di bidang itu sekarang ini.  Terlebih lagi kami selaku bagian dari masyarakat yg terkena dampak daripada kerusakan lingkungan das skm itu sndri, ingin memulai pergerakan2 yg sifatnya membangun dan mengajak adik2, abang, mba, teman2 mahasiswa, serta kalangan masyarakat tentang pentingnya merawat lingkungan serta membangun untuk tidak merusak sistem ekologis yg sudah ada.  Yaa jelas hal yg baru kami mulai ini bukan semerta merta untuk menuntaskan permasalahan yg ada. Namun setidaknya, kami dapat pembelajaran untuk bisa menjaga diri untuk mengurangi bahkan tidak merusak alam yg sudah ada sebagaimana mestinya dan kemudian bisa mengedukasi hal itu ke lingkungan sekitar. Terlebih kami salut dan sangat berterima kasih dengan mbak Naga yang sejak 2019 mendampingi kami dengan kerja keras, kesabaran, serta totalitas yang tiada henti untuk mengedukasi tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar dari bpk/ibu, mba, abang pengurus sesukamu dan gmss" (ucapan penutup dari Mahasiswa Teknik Untag diwakilkan Jerry Teknik Sipil Untag).

" Dalam agenda Untag  di awal 2021 tersebut,harapnya  edukasi waspada Hulu harus kita gaungkan, bahwa disinilah juga bagian besar vital dari daya tampung Sungai Karang mumus sebagai mitigasi dari sungai karangmumus" tambah Fitriyani sinaga.

Menurut saya (Fitriyani Sinaga),  yang disampaikan oleh Pak Ahkyar bahwa Pohon aren dan nangka sangat perlu lebih dikembangkan lagi di Kaltim ini khususnya di samarinda. Selain mempunyai segudang manfaat pengelolaan  hasil buahnya tetapi juga berfungsi ekologis untuk sungai mulai dari perakarannya hiingga juga perbantukan daya tampung air untuk tanaman tanaman sekitarnya. 

Seperti yang kita ketahui bahwa sudah lebih dari Puluhan ribu pohon yang ditanami oleh Gmss Skm dan kolaborasi dengan berbagai pihak di SKM. Pohon Aren diyakini mampu sebagai alternatif cegah banjir dan masadepan swasembada pangan Samarinda untuk Vegatasi zona riparian. Contohnya saja di Gunung lingai Samarinda Utara dengan budidaya pohon aren. Masyarakat bisa mendapatkan manfaat Ekonomi melalui pengelolaan dan sungai dapat manfaat ekologis.


 Aren Sebagai Pohon Konservasi Sungai, Alternatif Daya Tampung Ekologis KarangMumus.

Hal yang dapat ditangkap oleh saya (Fitriyani Sinaga) dan mahasiswa Teknik Untag dalam materi yang diberikan oleh 3 pemateri Gmss Skm, adalah pentingnya pohon aren dan Nangka dibudidayakan di Bantaran  Sungai Karangmumus secara grassroot oleh pemerintah dan warga sekitar. 



Menariknya Arenga pinnata Merr. Merupakan Tanaman perkebunan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat Samarinda, karena memiliki banyak kegunaan. Hampir semua bagian tanaman aren ini berguna, baik untuk pangan, bahan baku industri maupun energi terbarukan (bio ethanol). Aren juga memiliki kemampuan fungsi menyimpan air yang tinggi sehingga sangat cocok untuk tanaman konservasi.

Bahkan masyarakat di Gunung lingai kec.Samarinda Utara sudah melakukan pengelolaan Aren  secara konvensional sebagai olahan makanan dll. 

Bila dikaji menurut literatur sistus kusus are,  bahwa Pohon Aren memiliki kemampuan menahan terlama dan terbanyak volume air hujan di atas pohon, saat hujan (setiap batang pelepah daun bisa menahan 1-2 liter selama beberapa jam,  penelitian sementara para profesor dan para peneliti geologist, Pohon Aren bisa menyimpan / menyerap 200 liter air – 10 galon minyak atau galon Aqua).


Menurut Fitriyani sinaga Kehutanan Unmul, Aren ini  bisa dikatakan sebagai tanaman konservasi. Hal ini dapat kita lihat beberapa titik lokasi sungai karangmumus selalu ada vegetasi Aren.  lokasi yang berbukit dan bantaran sungai yang rawan bencana alam, tanah longsor dan banjir. Pohon aren juga bisa menghambat erosi.



 Ijuk, atap rumah, batang dan pelepah untuk bahan bangunan dari  Pohon aren, bahkan buah muda untuk kolang-kaling yang membuat nikmat kolak, dan cairan manis (nira) segar yang langsung bisa diteguk atau diolah jadi gula merah.


Pohon aren bisa hidup berdampingan dengan pohon lain, aren bisa bertumbuh subur di tengah pepohonan lain dan semak-semak. Lahan untuk aren tidak perlu  dengan membabat hutan. Aren adalah jenis pohon yang ramah lingkungan. Dengan akarnya sedalam enam sampai delapan meter, pohon aren sangat efektif menarik dan menahan air. Aren bisa tumbuh di dataran, lereng bukit, dan gunung hingga dataran rendah dibantaran sungai.


Pohon aren dengan perakaran yang dangkal dan melebar akan sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya erosi tanah. Demikian pula dengan daun yang cukup lebat dan batang yang tertutup dengan lapisan ijuk, akan sangat efektif untuk menahan turunnya air hujan yang langsung kepermukaan tanah. 


Oleh karenanya membudidayakan  aren dalam skala industri di hulu sungai karang mumus dapat mendukung daya tampung sungai karangmumus hingga ke hilir.







Rangkaian Agenda.
Minggu, 3 Januari 2021 
1. pukul 16.00 Wita  Discuss  dengan Pak Iyau di Pangkalan Pungut Gmss skm
2. Pukul 20.00 Wita Discuss dengan Pak Ahkyar- Pak Misman.
3. PUkul 22.00 Wita ke Lokasi Camp. Sekolah Sungai.
Pengamatan Malam Herphetofauna satwa Zona Riparian sungai.

Senin 4 Januari 2021, 
Pagi, pukul 07.00 penanaman Pohon Nangka dan aren.
Pukul 08.00 perawatan pohon asuh UNTAG  yang ditanam sebelumnya dan hari berlangsung.

Komentar

TERPOPULER

Isolasi Lignin Pulp Soda dan Sulfat (Kraft)

Teknis Mesin Pancang Dalam Pemanenan HUTAN

Sejarah Sylva Indonesia: Rimbawan, yuk berjuang kolektif!

Masyarakat Adat vs RUU Pertanahan, Sebuah Refleksi Hari Tani, Utopis Kelestarian Hutan?

Kehutanan Berduka,Wafatnya Prof.Dr.Ir.H.R.Sambas Wirakusumah MSc.

Rimba 2019: Mahasiswa Berprestasi, Tanamkan Kode Etik Rimbawan

Karhutla di Kaltim: Surga Angrek Hitam Cagar Alam Kresik Luway Hangus

Symposium dan Konferensi Nasional Sylva Indonesia Jogjakarta

UPAYA REHABILITAS LAHAN KRITIS

Informasi data berita tentang fakta,edukasi dan analisis tentang kehutanan, pertanian, pendidikan budaya sosial dan lingkungan hidup. Ragam berita konservasi dan sains lingkungan. @ Seorang pembelajar yang menyenangi membaca dan menulis Jurnal ilmiah. Acap kali juga ngopi dengan penjaga toilet, satpam dan tukang parkir di pinggiran jalan . Kadang mendaki gunung dan memancing ikan dilaut. Masa kecilku Sering nongkrong di sawah bersama petani dan mengembala kerbau di Ladang. @nagadragn