Kita dan Sampah Plastik



Salah satu hal yang sulit dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari adalah plastik. Kehadiran plastik lekat dengan berbagai aktivitas keseharian kita terutama yang terkait dengan konsumsi. Hampir segala hal yang berhungan dengan konsumsi dikemas dalam plastik. Oleh Fitriyani Sinaga


Sampah Plastik di Kampung Pulau Jln pemud Samarin


Dengan alasan praktis, estetika, pengawetan dan lain sebagainya, plastik hadir bak dewa penolong. Apa-apa yang dulu dikemas bukan dalam wadah plastik kini menjadikan plastik sebagai pembungkusnya.


Ada banyak orang yang sadar akan bahaya plastik bagi lingkungan, namun toh sulit untuk menghindar dari plastik karena plastik sudah menjadi yang utama dalam urusan kemas mengemas.


Maka kini yang terpenting adalah mencegah plastik yang tak lagi dipakai tidak menjadi sampah. Dan cara itu haruslah merupakan cara yang mudah dilakukan oleh semua orang dan kelihatan hasilnya. Cara yang sekarang dikenal untuk mencegah plastic menjadi sampah adalah EcoBrick.


Teknologi Mengelola dan Mengolah Sampah

Terkait dengan sampah plastik dikenal secara umum metode 3 R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle untuk mengelola atau mengolahnya.


Reduce artinya mengurangi, misalnya menganti kantong plastik (ta kresek) dengan keranjang belanja yang bisa dipakai berulang-ulang. Mengurangi bisa juga berarti menganti (replace) seperti menganti bungkus tempe dari plastik dengan daun.


Sementara Reuse adalah menggunakan kembali, seperti menggunakan kembali kantong belanjaan, atau botol, wadah dan kemasan plastik menjadi pot, penyimpan, hiasan dan lain sebagainya.


Dan Recycle adalah mengolah kembali. Bahan plastik diolah kembali menjadi bahan untuk membuat produk lain.


Metode 3 R ini dikenal sebagai metode umum yang membutuhkan kemauan keras untuk mewujudkannya. Dan penggunaan kembali atau Reuse pada akhirnya tetap akan membuat materi plastik kembali menjadi sampah bila sudah tak digunakan lagi.


Plastik dan Bahayanya

Tak bisa dipungkiri plastik begitu melekat pada kehidupan kita sehari-hari. Sebut saja kantong belanja, tempat makanan, botol minuman, hingga peralatan rumah tangga lainnya, sebagian besar terbuat dari atau mengandung plastik.

Ada berbagai jenis plastik dengan kegunaannya masing-masing. Jadi tidak semua jenis plastik bisa dipakai sebagai wadah atau kemasan makanan misalnya, karena akan mengeluarkan zat berbahaya jika kena panas misalnya. Namun entah aman atau tidak untuk kesehatan, plastik tetap tidak baik untuk lingkungan apabila menjadi sampah.


1. Polyethylene Terephthalate (PET atau PETE)

Plastik ini berwarna bening dan tembus pandang, umumnya digunakan untuk kemasan minuman, minyak goreng, sambal, dan sebagainya. Jenis ini harusnya digunakan untuk sekali pakai dan tidak boleh untuk wadah air panas. Jika dipakai berulang apalagi untuk air panas lapisan polimernya akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogen yang bisa memicu kanker.

2.High Density Polyethylene (HDPE)

Jenis ini biasa dipakai sebagai bahan botol susu atau jus yang berwarna putih, galon air minum, plastik belanja, dan sebagainya. Sifatnya keras dan salah satu yang aman untuk kemasan makanan atau minuman. Namun dianjurkan untuk pemakaian sekali pakai karena seiring dengan waktu jika dipakai akan melepaskan senyawa antimoni trioksida. Senyawa ini dapat mengakibatkan iritasi kulit, menimbulkan gangguan pernapasan, gangguan siklus menstruasi dan menyebabkan keguguran.

3. Polyvinyl Chloride (PVC atau V)

PVC biasanya digunakan dalam pembuatan botol deterjen, botol sabun, botol shampo, pipa saluran,
dan sebagainya. Jenis ini tidak boleh digunakan untuk menyimpan makanan dan minuman karena mengandung zat Diethylhydroxylamine (DEHA) yang dapat merusak ginjal dan hati.

4. Low Density Polyethylene (LDPE)

Jenis ini biasa dipakai sebagai bahan kantong belanja, kemasan, pembungkus makanan segar dan botol lembek. Bahan ini memiliki daya resistensi atau perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia.

5. Polypropylene (PP)

Polypropylene biasanya digunakan dalam pembuatan botol minuman, kotak makanan, dan wadah penyimpanan makanan lainnya yang dapat dipakai berulang-ulang. Bahan ini merupakan jenis plastik terbaik karena mampu mencegah terjadinya reaksi kimia dan tahan terhadap panas.

6. Polystyrene (PS)

Jenis plastik ini banyak digunakan sebagai bahan pembuatan styrofoam, wadah makanan beku dan siap saji, piring, garpu, dan sendok plastik. Penggunaan jenis plastik ini sangat tidak dianjurkan untuk pembungkus makanan.


7. Other (O)

Ada 4 jenis plastik yang tergolong jenis Other, antara lain: Styrene Acrylonitrile (SAN), Acrylonitrile Butadiene Styrene (ABS), Polycarbonate (PC), dan Nylon. Plastik jenis SAN dan ABS merupakan jenis plastik yang baik digunakan sebagai kemasan makanan dan minuman, karena memiliki perlindungan yang baik terhadap reaksi kimia. SAN dan ABS sering digunakan dalam pembuatan kotak makanan, botol minum, peralatan dapur, sikat gigi, dan sebagainya.


Sementara untuk jenis PC, sangat tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai wadah makanan dan minuman, karena mengandung Bisphenol-A yang dapat merusak sistem hormon, merusak kromosom pada ovarium, menurunkan kualitas sperma, dan menganggu sistem imun. PC biasanya digunakan pada pembuatan botol susu bayi, kaleng kemasan makanan dan minuman, dan kaleng susu formula.

Berbagai jenis plastik ini kita temui dalam kehidupan kita sehari-hari dan tidak semua baik atau aman untuk kesehatan. Namun plastik ketika sudah tidak dipakai lagi maka akan menjadi sampah. Dan menjadi sangat lazim, sampah plastik dalam aneka bentuk dibuang begitu saja, terkadang ada pula yang ditimbun dan tidak sedikit pula yang kemudian dibakar.

Apapun jenis plastiknya jika menjadi sampah, tergeletak diatas tanah, tertimbun di dalam tanah, mengapung di got, sungai atau danau, dan dibakar semuanya akan mengakibatkan pencemaran. Paparan panas matahari secara langsung pada plastik akan memicu pelepasan zat yang berbahaya bagi lingkungan, tanah, air, udara dan manusia.



Untuk lebih lengkapnya ada di Post berikutnya blogg ini
https://ruanghutani.blogspot.com/2019/10/bumi-e-cobrick-bata-ramah-lingkungan-plastik.html
https://ruanghutani.blogspot.com/2019/10/bumi-e-cobrick-bata-ramah-lingkungan-plastik.html

Komentar

TERPOPULER

Isolasi Lignin Pulp Soda dan Sulfat (Kraft)

Teknis Mesin Pancang Dalam Pemanenan HUTAN

Sejarah Sylva Indonesia: Rimbawan, yuk berjuang kolektif!

Masyarakat Adat vs RUU Pertanahan, Sebuah Refleksi Hari Tani, Utopis Kelestarian Hutan?

Kehutanan Berduka,Wafatnya Prof.Dr.Ir.H.R.Sambas Wirakusumah MSc.

Rimba 2019: Mahasiswa Berprestasi, Tanamkan Kode Etik Rimbawan

Karhutla di Kaltim: Surga Angrek Hitam Cagar Alam Kresik Luway Hangus

Symposium dan Konferensi Nasional Sylva Indonesia Jogjakarta

UPAYA REHABILITAS LAHAN KRITIS

Informasi data berita tentang fakta,edukasi dan analisis tentang kehutanan, pertanian, pendidikan budaya sosial dan lingkungan hidup. Ragam berita konservasi dan sains lingkungan. @ Seorang pembelajar yang menyenangi membaca dan menulis Jurnal ilmiah. Acap kali juga ngopi dengan penjaga toilet, satpam dan tukang parkir di pinggiran jalan . Kadang mendaki gunung dan memancing ikan dilaut. Masa kecilku Sering nongkrong di sawah bersama petani dan mengembala kerbau di Ladang. @nagadragn